PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) membidik operator seluler dan perusahan multifinance untuk memperluas keanggotaan ATM Bersama. Artajasa merupakan penyedia layanan ATM Bersama.
"Kami melihat ini adalah sebuah peluang untuk memfasilitasi nasabah non-perbankan dengan layanan ATM bersama, yang memungkinkan lembaga selain bank masuk menjadi anggota ATM bersama," kata Business Representative Manager Artajasa, Pupung Purnama Jaya, di Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Pupung menjelaskan, Artajasa telah mensosialisasikan perluasan keanggotaan tersebut kepada bank-bank anggota ATM Bersama dan Bank Indonesia (BI). Hingga saat ini tercatat anggota ATM bersama telah mencapai 75 bank.
Sebelumnya, Artajasa juga telah menyediakan solusi payment online untuk beberapa operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, Esia, dan Mobile 8. Selain itu, terdapat perusahaan multifinance seperti Adira, FIF, Bussan Auto, dan Summit Oto Finance.
Namun, Artajasa belum dapat menginformasikan penambahan operator seluler baru yang akan dilakukan penandatanganan.
Lalu, menjelang datangnya Lebaran, Artajasa telah melakukan koordinasi secara intensif dengan bank-bank anggota ATM bersama guna menghadapi lonjakan transaksi di jaringan ATM bersama. Demi keamanan, Artajasa mendorong adanya capacity planning yang dilakukan agar kualitas sistem yang dimiliki anggota dapat meningkat sesuai dengan peningkatan transaksi di jaringan ATM Bersama.
Anggota ATM bersama juga telah diminta untuk menyiapkan person in charge (PIC) masing-masing bank agar dapat mengantisipasi dan mencegah tindak pidana serta dapat memastikan ketersediaan uang pada setiap 25.000 terminal ATM.
Selain itu, Artajasa juga menyiapkan mesin switching yang dapat menampung transaksi hingga lima kali lipat, sehingga jika terjadi lonjakan transaksi akan dapat terpenuhi seluruhnya.
Mereka menargetkan kenaikan transaksi hingga 30 persen atau mencapai 16 juta transaksi per bulan. Puncaknya akan terjadi pada H-10 sebelum lebaran hingga H+10 setelah lebaran.
Menurut prediksi mereka, nasabah akan memanfaatkan layanan ATM bersama untuk tarik tunai maupun transaksi antar bank menjelang dan usai lebaran sehingga akan meningkatkan transaksi.
Pada semester I-2011, transaksi ATM Bersama mencapai 11 juta transaksi per bulan atau meningkat dari periode yang sama pada 2010 yang mencapai sembilan juta transaksi. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp4 triliun untuk tarik tunai dan Rp8 triliun untuk transfer antar bank rata-rata per bulan.
Kemudian, selama Ramadan, transaksi tarik tunai bertambah sebanyak dua juta transaksi dengan nilai Rp5 triliun dan transfer antar bank mencapai Rp10 triliun.
Jumat, 12 Agustus 2011
Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai, Kementerian Keuangan telah bekerja sama dengan baik terkait audit divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NTT). Saat ini, BPK masih memeriksa pembelian tujuh persen saham hasil divestasi Newmont atas permintaan Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut Ketua BPK, Hadi Purnomo, audit yang dilakukan hanya terkait permasalahan teknis, bukan aliran dana. Aturan perundang-undangannya kami lihat, bagaimana proses pembeliannya, dari mana aliran dananya. Dengan setuju untuk membeli berarti kan sudah terjadi transaksi. Jadi, kami audit kinerja, apakah harus minta izin DPR atau tidak," ujar Hadi di sela acara buka puasa bersama di Kantor BPK, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Hadi menjelaskan, terkait lama waktu yang diperlukan dalam proses pemeriksaan untuk mencapai hasil akhir, akan tergantung dari data yang diberikan pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Kalau (datanya) cepat, ya tidak ada masalah," imbuhnya.
PIP, dia melanjutkan, selama ini telah bekerja secara kooperatif dalam memberikan data yang diperlukan. "Bagus. Tapi, kami harus hati-hati juga dalam memeriksa, baik berdasarkan Undang-Undang tahun 2003 maupun yang lainnya," jelasnya.
Seperti diketahui, DPR meminta BPK untuk melakukan audit investigasi terhadap upaya pemerintah membeli tujuh persen saham divestasi Newmont. Sementara itu, pemerintah turut meminta pemeriksaan kepemilikan 24 persen saham.
Menurut Ketua BPK, Hadi Purnomo, audit yang dilakukan hanya terkait permasalahan teknis, bukan aliran dana. Aturan perundang-undangannya kami lihat, bagaimana proses pembeliannya, dari mana aliran dananya. Dengan setuju untuk membeli berarti kan sudah terjadi transaksi. Jadi, kami audit kinerja, apakah harus minta izin DPR atau tidak," ujar Hadi di sela acara buka puasa bersama di Kantor BPK, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Hadi menjelaskan, terkait lama waktu yang diperlukan dalam proses pemeriksaan untuk mencapai hasil akhir, akan tergantung dari data yang diberikan pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Kalau (datanya) cepat, ya tidak ada masalah," imbuhnya.
PIP, dia melanjutkan, selama ini telah bekerja secara kooperatif dalam memberikan data yang diperlukan. "Bagus. Tapi, kami harus hati-hati juga dalam memeriksa, baik berdasarkan Undang-Undang tahun 2003 maupun yang lainnya," jelasnya.
Seperti diketahui, DPR meminta BPK untuk melakukan audit investigasi terhadap upaya pemerintah membeli tujuh persen saham divestasi Newmont. Sementara itu, pemerintah turut meminta pemeriksaan kepemilikan 24 persen saham.
tax holiday
Setelah lama tak terdengar kabarnya, pemerintah berencana mengeluarkan kebijakan pemberlakukan pembebasan pajak penghasilan atau tax holiday dalam waktu dekat ini.
Kebijakan yang diharapkan bisa meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi di tanah air itu akan mensyaratkan bahwa penerima fasilitas tax holiday harus menginvestasikan dana minimal Rp100 miliar dan memperoleh pembebasan pajak minimal 5 tahun.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, tax holiday ini diharapkan dapat mentransformasi arus modal masuk (capital inflow) yang menuju Indonesia menjadi investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) sebanyak mungkin.
“Mungkin tax holiday bisa jadi salah satu sweetener, penarik gitu,” ujar Bambang Brodjonegoro saat ditemui di kompleks Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Bambang menjelaskan, pemberlakuan tax holiday akan lebih ketat dibandingkan fasilitas pajak lain yang diberikan pemerintah berupa tax allowance. Pada fasilitas tax allowance, investor umumnya relatif lebih mudah memperoleh keringanan pajak mengingat sektor yang difasilitasi cukup banyak.
Selain itu, tax allowance juga memberikan batasan minimal yang lebih rendah.
Sementara pada fasilitas tax holiday, pemerintah akan mengatur ketentuan yang lebih selektif dan terbatas. "Bukan hanya sektor, antar perusahaan itu bisa beda-beda. Yang penting kita memberikan batas minimal dan maksimal," ujar dia.
Pada fasilitas tax holiday, pemerintah rencananya akan memberikan batas minimal investasi sebesar Rp100 miliar. Sementara masa pembebasan pajak rencananya akan dikenakan minimal lima tahun.
Terkait penetapan benchmark dalam penetapan tax holiday, Bambang menyatakan Kemenkeu akan memperhatikan kebijakan negara lain terlebih dahulu. “Kan gini, kita mengeluarkan tax holiday harus ada manfaatnya. Manfaatnya ya harus bisa bersaing dengan negara lain,” tuturnya.
Disinggung mengenai penerbitan ketentuan tax holiday yang berbarengan dengan ancaman krisis ekonomi kedua, Bambang membantah hal tersebut. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia sampai saat ini tidak terkena pengaruh dari imbas krisis utang Eropa dan penurunan surat utang AS.
Dia menyatakan tax holiday diterbitkan untuk menangkap sebanyak mungkin dana asing untuk diinvestasi langsung di Indonesia.
Kebijakan yang diharapkan bisa meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi di tanah air itu akan mensyaratkan bahwa penerima fasilitas tax holiday harus menginvestasikan dana minimal Rp100 miliar dan memperoleh pembebasan pajak minimal 5 tahun.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, tax holiday ini diharapkan dapat mentransformasi arus modal masuk (capital inflow) yang menuju Indonesia menjadi investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) sebanyak mungkin.
“Mungkin tax holiday bisa jadi salah satu sweetener, penarik gitu,” ujar Bambang Brodjonegoro saat ditemui di kompleks Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Bambang menjelaskan, pemberlakuan tax holiday akan lebih ketat dibandingkan fasilitas pajak lain yang diberikan pemerintah berupa tax allowance. Pada fasilitas tax allowance, investor umumnya relatif lebih mudah memperoleh keringanan pajak mengingat sektor yang difasilitasi cukup banyak.
Selain itu, tax allowance juga memberikan batasan minimal yang lebih rendah.
Sementara pada fasilitas tax holiday, pemerintah akan mengatur ketentuan yang lebih selektif dan terbatas. "Bukan hanya sektor, antar perusahaan itu bisa beda-beda. Yang penting kita memberikan batas minimal dan maksimal," ujar dia.
Pada fasilitas tax holiday, pemerintah rencananya akan memberikan batas minimal investasi sebesar Rp100 miliar. Sementara masa pembebasan pajak rencananya akan dikenakan minimal lima tahun.
Terkait penetapan benchmark dalam penetapan tax holiday, Bambang menyatakan Kemenkeu akan memperhatikan kebijakan negara lain terlebih dahulu. “Kan gini, kita mengeluarkan tax holiday harus ada manfaatnya. Manfaatnya ya harus bisa bersaing dengan negara lain,” tuturnya.
Disinggung mengenai penerbitan ketentuan tax holiday yang berbarengan dengan ancaman krisis ekonomi kedua, Bambang membantah hal tersebut. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia sampai saat ini tidak terkena pengaruh dari imbas krisis utang Eropa dan penurunan surat utang AS.
Dia menyatakan tax holiday diterbitkan untuk menangkap sebanyak mungkin dana asing untuk diinvestasi langsung di Indonesia.
Aksi beli saham di Bursa Efek Indonesia
Pelaku pasar terlihat terus meramaikan aksi beli saham di Bursa Efek Indonesia. Pasalnya, dalam tiga hari terakhir indeks harga saham gabungan berakhir menguat.
Menurut Head of Research PT Recapital Securities, Pardomuan Sihombing, IHSG hari ini ditutup menguat akibat sentimen bursa regional yang terbawa pembalikan arah positif indeks saham di Wall Street.
"Penguatan indeks juga didukung beli selektif yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan, terutama sektor perkebunan dan konsumer," tuturnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, 12 Agustus 2011.
Pardomuan menuturkan, kembalinya para pelaku pasar ke bursa saham karena penurunan indeks belakang ini membuat sejumlah saham terdiskon cukup banyak harganya. "Jadi, hal itu dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi kembali," ujarnya.
T Heldy Arifien, analis PT Trimegah Securities Tbk juga berpendapat, setidaknya momentum bursa Asia Pacific yang kondusif dimanfaatkan para pelaku pasar domestik untuk memburu sejumlah saham favorit. "Kita tahu, banyak saham yang memiliki fundamental menjanjikan harga murah saat ini," kata dia dihubungi terpisah.
Pada perdagangan hari ini, IHSG berakhir naik 21,16 poin atau 0,54 persen ke level 3.890,53. Penguatan indeks melanjutkan kenaikan serupa dua hari sebelumnya yang juga ditutup menguat.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp5,37 triliun dan volume tercatat 13,27 juta lot dengan frekuensi 141.010 kali. Sebanyak 174 saham menguat, 70 melemah, 84 stagnan, serta 198 saham tidak terjadi transaksi.
Pemodal asing di pasar reguler terlihat terus meramaikan bursa. Mereka membeli saham sebesar Rp1,44 triliun, sedangkan penjualan mencapai Rp1,83 triliun, sehingga masih terjadi penjualan bersih (net selling) Rp395,30 miliar.
Di bursa Asia, saat IHSG ditutup hari ini rata-rata juga bergerak positif. Indeks Shanghai Composite naik 11,66 poin (0,45 persen) ke level 2.593,17, Hang Seng menguat 24,87 poin atau 0,13 persen di posisi 19.620,01, dan Straits Times terangkat 54,37 poin (1,94 persen) menjadi 2.850,59.
Sementara itu, indeks Dow Jones pada perdagangan Kamis waktu New York atau Jumat dini hari WIB naik 3,95 atau 423,37 poin ke level 11.143,31. Indeks S&P 500 juga menguat 51,88 poin (4,63 persen) ke 1.172,64 dan Nasdaq terangkat 111,63 poin atau 4,69 persen menjadi 2.492,68.
Menurut Head of Research PT Recapital Securities, Pardomuan Sihombing, IHSG hari ini ditutup menguat akibat sentimen bursa regional yang terbawa pembalikan arah positif indeks saham di Wall Street.
"Penguatan indeks juga didukung beli selektif yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan, terutama sektor perkebunan dan konsumer," tuturnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, 12 Agustus 2011.
Pardomuan menuturkan, kembalinya para pelaku pasar ke bursa saham karena penurunan indeks belakang ini membuat sejumlah saham terdiskon cukup banyak harganya. "Jadi, hal itu dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi kembali," ujarnya.
T Heldy Arifien, analis PT Trimegah Securities Tbk juga berpendapat, setidaknya momentum bursa Asia Pacific yang kondusif dimanfaatkan para pelaku pasar domestik untuk memburu sejumlah saham favorit. "Kita tahu, banyak saham yang memiliki fundamental menjanjikan harga murah saat ini," kata dia dihubungi terpisah.
Pada perdagangan hari ini, IHSG berakhir naik 21,16 poin atau 0,54 persen ke level 3.890,53. Penguatan indeks melanjutkan kenaikan serupa dua hari sebelumnya yang juga ditutup menguat.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp5,37 triliun dan volume tercatat 13,27 juta lot dengan frekuensi 141.010 kali. Sebanyak 174 saham menguat, 70 melemah, 84 stagnan, serta 198 saham tidak terjadi transaksi.
Pemodal asing di pasar reguler terlihat terus meramaikan bursa. Mereka membeli saham sebesar Rp1,44 triliun, sedangkan penjualan mencapai Rp1,83 triliun, sehingga masih terjadi penjualan bersih (net selling) Rp395,30 miliar.
Di bursa Asia, saat IHSG ditutup hari ini rata-rata juga bergerak positif. Indeks Shanghai Composite naik 11,66 poin (0,45 persen) ke level 2.593,17, Hang Seng menguat 24,87 poin atau 0,13 persen di posisi 19.620,01, dan Straits Times terangkat 54,37 poin (1,94 persen) menjadi 2.850,59.
Sementara itu, indeks Dow Jones pada perdagangan Kamis waktu New York atau Jumat dini hari WIB naik 3,95 atau 423,37 poin ke level 11.143,31. Indeks S&P 500 juga menguat 51,88 poin (4,63 persen) ke 1.172,64 dan Nasdaq terangkat 111,63 poin atau 4,69 persen menjadi 2.492,68.
Harga logam mulia
Harga logam mulia di PT Antam Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia kembali menembus rekor tertinggi hingga mencapai Rp532.000 per gram. Sementara itu, pihak Antam mematok harga beli kembali sebesar Rp475 ribu per gram.
"Harga per gramnya untuk pembelian satu gram saja mencapai Rp532.000," ungkap Bagian Marketing, PT ANTAM Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, Syahrini Dewi, kepada media di kantornya, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Sampai dengan pukul 14.00 WIB stok untuk ukuran satu hingga lima gram masih tersedia, begitu pula dengan 50 gram. Namun pembelian dalam jumlah besar dibatasi. Untuk ukuran lima gram dibatasi maksimal dua buah per orangnya, untuk ukuran 50 gram dibatasi satu buah. Sementara untuk ukuran lain pembelian masing-masing lima buah. Sementara untuk stok ukuran 10, 25, 250, 1.000 gram sudah habis dan tidak tersedia lagi.
Berdasarkan data yang dimiliki pihak ANTAM, per tanggal 12 Agustus 2011 pukul 11.15 siang, harga per gram masing-masing logam mulia batangan untuk ukuran satu gram Rp532.000, ukuran dua gram Rp511.000 per gram, dan untuk ukuran 2,5 gram yaitu Rp506.800 per gram.
Kemudian untuk ukuran tiga gram adalah Rp504 ribu per gram, ukuran empat dan lima gram yaitu Rp500.500 per gram. Sedangkan untuk ukuran 10 gram yaitu Rp496.500 per gram, untuk 25 gram Rp493.480 per gram, untuk 50, 100, dan 250 gram masing-masing adalah Rp491.940, Rp491.240, Rp490.320 pergram. Untuk ukuran 1.000 gram dipatok harga Rp490.000 per gram.
Berdasarkan pantauan media di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Pulogadung, Jakarta Timur, antrean panjang sudah terjadi sebelum kasir pelayanan buka. Ketika kasir belum buka, sudah mencapai 200 nomor antrean. Hingga pukul 14.00 WIB, antrean sudah mencapai angka 300, padahal loket baru dibuka pada pukul 13.30 siang.
"Harga per gramnya untuk pembelian satu gram saja mencapai Rp532.000," ungkap Bagian Marketing, PT ANTAM Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, Syahrini Dewi, kepada media di kantornya, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.
Sampai dengan pukul 14.00 WIB stok untuk ukuran satu hingga lima gram masih tersedia, begitu pula dengan 50 gram. Namun pembelian dalam jumlah besar dibatasi. Untuk ukuran lima gram dibatasi maksimal dua buah per orangnya, untuk ukuran 50 gram dibatasi satu buah. Sementara untuk ukuran lain pembelian masing-masing lima buah. Sementara untuk stok ukuran 10, 25, 250, 1.000 gram sudah habis dan tidak tersedia lagi.
Berdasarkan data yang dimiliki pihak ANTAM, per tanggal 12 Agustus 2011 pukul 11.15 siang, harga per gram masing-masing logam mulia batangan untuk ukuran satu gram Rp532.000, ukuran dua gram Rp511.000 per gram, dan untuk ukuran 2,5 gram yaitu Rp506.800 per gram.
Kemudian untuk ukuran tiga gram adalah Rp504 ribu per gram, ukuran empat dan lima gram yaitu Rp500.500 per gram. Sedangkan untuk ukuran 10 gram yaitu Rp496.500 per gram, untuk 25 gram Rp493.480 per gram, untuk 50, 100, dan 250 gram masing-masing adalah Rp491.940, Rp491.240, Rp490.320 pergram. Untuk ukuran 1.000 gram dipatok harga Rp490.000 per gram.
Berdasarkan pantauan media di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Pulogadung, Jakarta Timur, antrean panjang sudah terjadi sebelum kasir pelayanan buka. Ketika kasir belum buka, sudah mencapai 200 nomor antrean. Hingga pukul 14.00 WIB, antrean sudah mencapai angka 300, padahal loket baru dibuka pada pukul 13.30 siang.
Kamis, 11 Agustus 2011
Daftar Isi
Langganan:
Postingan (Atom)